简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Perubahan Sikap The Fed Picu Volatilitas FXMinggu lalu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada 31 Juli bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Juni naik 0,3% secara bulanan, den
Perubahan Sikap The Fed Picu Volatilitas FX
Minggu lalu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada 31 Juli bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Juni naik 0,3% secara bulanan, dengan core PCE juga naik 0,3% dan 2,8% secara tahunan—melewati ekspektasi pasar—menunjukkan tekanan inflasi yang masih ada. Risalah FOMC tanggal 30 Juli mencatat bahwa, menghadapi inflasi dan perlambatan pertumbuhan, The Fed akan mempertahankan suku bunga federal funds pada 5,25%–5,50% dan bersikap hati-hati tentang penurunan suku bunga. Berita ini mendorong indeks dolar AS ke level tertinggi dalam beberapa tahun, memicu pergerakan tajam pada pasangan utama seperti EUR/USD dan USD/JPY, serta meningkatkan aktivitas risk-off dan carry trade. Dalam jangka pendek, pasar FX kemungkinan akan tetap sangat volatil; trader harus memantau setiap data makro AS mendatang.
Keputusan Bank Sentral Pasar Berkembang Buka Peluang Mata Uang Regional
Di tengah kebijakan moneter global yang mengetat, beberapa bank sentral pasar berkembang juga mengambil langkah pekan lalu. Pada 1 Agustus, Bank Sentral Brasil menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 13,75% untuk menahan inflasi yang berkelanjutan, sedangkan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga kebijakannya di 7,00% tetapi memberikan sinyal akan mengetatkan kebijakan jika perlu. Dalam 24 jam setelah pengumuman, real Brasil dan rupiah melemah sekitar 1,2% dan 0,8% terhadap dolar. Dengan sentimen risiko membaik dan selisih suku bunga berperan, volatilitas mata uang seperti real dan rupiah meningkat, menawarkan peluang arbitrase dan diversifikasi baru.
Ekspektasi Kenaikan Produksi OPEC+ Ubah Lanskap Komoditas
Pada 3 Agustus, OPEC+ menyetujui peningkatan produksi sebesar 547.000 barel per hari mulai September, mengakhiri pemangkasan sukarela. Brent sempat turun ke sekitar USD 70 per barel akibat berita ini. Namun, ketegangan geopolitik Timur Tengah—terutama sisa konflik Iran–Israel—dan ekspektasi sanksi AS lanjutan terhadap energi Rusia terus menopang harga minyak. Sementara itu, perlambatan aktivitas manufaktur China pekan lalu menekan harga logam industri seperti tembaga dan aluminium. Ke depan, komoditas mungkin berayun antara “bearish karena pasokan naik” dan “bullish karena risiko geopolitik,” sehingga trader harus memantau fundamental pasokan dan perkembangan politik.
Bermitra dengan HTFX: Aman, Patuh, dan Stabil
Dengan risiko dan peluang berdampingan, memilih mitra yang aman, patuh, dan maju secara teknologi sangat penting. HTFX telah fokus pada trading FX dan komoditas selama bertahun-tahun dan memegang berbagai lisensi regulasi. Platform kami menggunakan berlapis-lapis kontrol risiko dan pemantauan 24/7 untuk mendeteksi trading abnormal dan eksposur pasar secara real time, melindungi dana dan data klien. Baik saat kebijakan The Fed berubah, OPEC+ menyesuaikan produksi, maupun bank sentral regional bertindak, HTFX menggabungkan kepatuhan ketat dengan alat canggih untuk membantu Anda menangkap setiap peluang investasi dengan percaya diri.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
IC Markets Global
ATFX
Vantage
Saxo
OANDA
EC Markets
IC Markets Global
ATFX
Vantage
Saxo
OANDA
EC Markets
IC Markets Global
ATFX
Vantage
Saxo
OANDA
EC Markets
IC Markets Global
ATFX
Vantage
Saxo
OANDA
EC Markets