简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Harga emas kembali melemah kemarin, dipicu oleh penguatan dolar AS serta meredanya ketegangan dagang AS-Tiongkok yang mengurangi permintaan aset safe haven. Di sisi lain, pernyataan terbaru Ketua The
Harga emas kembali melemah kemarin, dipicu oleh penguatan dolar AS serta meredanya ketegangan dagang AS-Tiongkok yang mengurangi permintaan aset safe haven. Di sisi lain, pernyataan terbaru Ketua The Fed, Jerome Powell, gagal menenangkan pasar. Sikapnya yang hati-hati terhadap prospek ekonomi justru menimbulkan kekecewaan. Meskipun suku bunga dipertahankan, The Fed untuk pertama kalinya secara bersamaan menyinggung risiko ganda inflasi dan pengangguran yang meningkat—memperkuat kekhawatiran terhadap potensi stagflasi di AS.
Dilema Kebijakan The Fed
Saat ini The Fed berada dalam posisi wait and see, dengan arah kebijakan bergantung pada apakah pasar tenaga kerja atau inflasi yang lebih dominan ke depannya. Jika kondisi ketenagakerjaan melemah, maka akan membuka ruang penurunan suku bunga. Namun jika inflasi kembali meningkat, The Fed terpaksa melanjutkan kebijakan pengetatan. Apabila keduanya memburuk secara bersamaan, bank sentral akan dihadapkan pada keputusan sulit antara memerangi inflasi atau melindungi lapangan kerja.
Bank Sentral Menjadi Pilar Dukungan Harga Emas
Meski tekanan jangka pendek masih ada, permintaan dari bank sentral global terus menjadi penopang utama harga emas. Data hari Rabu menunjukkan bahwa Bank Sentral Tiongkok menambah sekitar 70.000 troy ons emas pada April, mendorong total akumulasi dalam enam bulan terakhir mendekati 1 juta ons atau setara 30 ton.
Sejak awal tahun ini, meningkatnya risiko geopolitik dan keinginan untuk diversifikasi aset dari dolar AS mendorong percepatan pembelian emas oleh bank sentral. Goldman Sachs mencatat bahwa sejak pembekuan aset Rusia tahun 2022, laju akumulasi emas meningkat lima kali lipat. Jika rasio cadangan emas PBOC naik dari 8% ke rata-rata global 20%, maka dalam tiga tahun ke depan diperkirakan akan membeli sekitar 40 ton emas per bulan, mempertegas tren jangka panjang yang positif.
Permintaan Domestik Tiongkok Meningkat Tajam
Tak hanya dari sisi institusi, permintaan masyarakat terhadap emas juga melonjak. Volume transaksi emas di Shanghai Futures Exchange mencetak rekor tertinggi, mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset lindung nilai ini. Selain itu, PBOC juga menerbitkan kuota impor emas tambahan bagi bank komersial guna memenuhi kebutuhan permintaan fisik yang tinggi.
Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Masih Sarat Ketidakpastian
Dalam jangka pendek, pasar juga mencermati perkembangan negosiasi dagang AS-Tiongkok. Demi menciptakan kondisi negosiasi yang stabil, pemerintah Tiongkok telah menerapkan berbagai kebijakan stimulus, termasuk penurunan suku bunga kebijakan dan rasio giro wajib minimum bank. Langkah ini tidak hanya mendorong sentimen pasar, tetapi juga memperkuat ekspektasi bullish emas.
Kesimpulan:
Meski harga emas terkoreksi akibat penguatan dolar AS dan penurunan permintaan lindung nilai, faktor-faktor fundamental jangka menengah tetap mendukung tren naik. Ketidakpastian kebijakan The Fed terkait inflasi dan pengangguran membuka potensi spekulasi pemangkasan suku bunga jika data tenaga kerja melemah atau gejolak pasar utang terjadi. Pembelian emas oleh bank sentral, terutama Tiongkok, memberikan dukungan kuat jangka panjang. Permintaan domestik yang tinggi dan pelonggaran impor memperkuat pasar fisik. Maka dari itu, koreksi saat ini dianggap sebagai penyesuaian sehat dalam tren bullish yang masih utuh.
[Harga Emas Saat Ini]
Dari sisi teknikal, emas telah tiga kali menguji area $3.365 dan tetap bertahan, mengindikasikan level ini sebagai support kuat. Oleh karena itu, support teknikal dinaikkan dari $3.350 ke $3.365 sebagai dasar tren naik berikutnya. Didukung pembelian bank sentral dan ketidakpastian kebijakan The Fed, struktur bullish emas tetap terjaga. Jika mampu menembus resistance utama $3.435, ruang kenaikan lanjutan akan terbuka. Disarankan investor mempertahankan posisi beli inti, mengambil profit sebagian di level tinggi, dan menambah posisi saat konfirmasi breakout—strategi trading sisi kanan untuk mengantisipasi potensi rally lebih lanjut.
Resistance: $3.435 per ons
Support: $3.200–20 / $3.263 / $3.365 per ons
Disclaimer: Pandangan, analisis, riset, harga, atau informasi lainnya di atas merupakan opini pasar umum dan tidak mewakili posisi resmi platform. Segala risiko ditanggung sendiri oleh pembaca. Harap berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.