简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:1. Data Ekonomi: Sinyal Beragam dari Sektor Manufaktur dan Pasar Tenaga KerjaKlaim awal tunjangan pengangguran AS turun pada hari Kamis, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun ke l
1. Data Ekonomi: Sinyal Beragam dari Sektor Manufaktur dan Pasar Tenaga Kerja
Klaim awal tunjangan pengangguran AS turun pada hari Kamis, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun ke level terendah dalam tiga minggu. Namun, data ISM Manufacturing PMI untuk April dirilis sedikit lebih baik dari ekspektasi (48,7 vs 47,9), memicu respons hawkish jangka pendek di pasar. Imbal hasil obligasi naik lebih dari 10 basis poin dan indeks dolar AS menguat selama tiga hari berturut-turut, kembali menembus level 100.
Meskipun PMI di atas ekspektasi, rincian menunjukkan tekanan struktural masih menghantui sektor manufaktur. Kenaikan tarif impor dan penurunan pesanan menyebabkan perusahaan lebih berhati-hati dalam menambah kapasitas dan tenaga kerja. Indeks harga naik, mencerminkan tekanan inflasi yang terus berlangsung. Secara keseluruhan, manufaktur masih berada di zona kontraksi dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat.
2. Kebijakan Bank Sentral: Jepang Menahan Suku Bunga, Yen Melemah
Bank Sentral Jepang kembali mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk kedua kalinya secara berturut-turut, sesuai ekspektasi pasar. Namun, pernyataan resmi menyoroti ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan global serta tekanan inflasi dari kenaikan harga pangan. Sikap dovish ini mendorong pelemahan yen dan menguatkan dolar AS secara bertahap, menambah tekanan bagi harga emas.
3. Geopolitik & Perdagangan: Meredanya Risiko Global, Turunkan Permintaan Aset Safe Haven
Dua perkembangan utama meredakan ketegangan geopolitik:
AS dan Ukraina menandatangani perjanjian kerja sama energi dan mineral serta mendirikan dana rekonstruksi untuk mendukung pemulihan ekonomi Ukraina.
Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang awal dengan India, Korea Selatan, dan Jepang, sementara media resmi Tiongkok mengonfirmasi bahwa AS telah memulai putaran baru negosiasi tarif dengan Beijing.
Pasar kini berharap bahwa tarif tinggi 145% antara AS dan Tiongkok bisa dinegosiasikan ulang, meredakan kekhawatiran global dan mengurangi minat terhadap emas sebagai lindung nilai.
4. Penjualan Masif Emas oleh Tiongkok Perbesar Volatilitas Harga
Menurut laporan Goldman Sachs, trader Tiongkok menjelang libur Hari Buruh menjual sekitar 1 juta ons emas, hampir menghapus seluruh aksi beli dari minggu sebelumnya. Akibatnya, total posisi terbuka di pasar dalam negeri turun 5% dari rekor tertinggi.
Harga emas mengalami fluktuasi tajam terutama saat sesi pagi Asia, yang didominasi pasar Tiongkok. Karena likuiditas global lebih rendah di jam tersebut, aksi jual mudah memicu respons algoritma otomatis (CTA), menciptakan efek domino.
Dengan demikian, aktivitas pasar emas Tiongkok memberi dampak besar secara global dan menjadi salah satu pemicu utama tekanan harga emas dalam jangka pendek.
5. Prospek Pasar: Laporan NFP AS Jadi Katalis Utama
Pasar kini menanti laporan ketenagakerjaan non-pertanian (NFP) AS bulan April yang akan dirilis Jumat ini. Jika data jauh di bawah ekspektasi, hal ini bisa memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini dan menekan dolar AS, memberi dukungan bagi harga emas. Sebaliknya, jika data tetap solid, emas berisiko melanjutkan pola konsolidasi yang lemah.
Kesimpulan:
Harga emas saat ini berada dalam fase sensitif akibat perpaduan antara kebijakan makro, ketegangan geopolitik, dan dinamika pasar. Data ketenagakerjaan AS akan menjadi titik balik penting. Jika mengecewakan, bisa membuka jalan masuk bagi investor emas jangka pendek. Namun jika kuat, tren sideways dan lemah kemungkinan masih berlanjut.
Analisis Teknikal Harga Emas
Volatilitas diperkirakan meningkat malam ini. Jika harga emas berhasil menembus $3.200, level resistance berikutnya adalah $3.167 (puncak 3 April), kemudian $3.080 (SMA 50 hari). Sebaliknya, jika harga mampu naik di atas $3.300, maka ada peluang menguji $3.350 bahkan $3.400.
Resistance: $3.263, $3.300 per ons
Support: $3.200 – $3.220 per ons
Peringatan Risiko: Semua pandangan, analisis, data, atau informasi di atas hanya merupakan opini pasar umum dan tidak mencerminkan posisi resmi platform kami. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna. Harap bertransaksi secara bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.