简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pada tanggal 21 kemarin, Donald Trump memposting di media sosial:“THE GOLDEN RULE OF NEGOTIATING AND SUCCESS: HE WHO HAS THE GOLD MAKES THE RULES. THANK YOU!”Yang berarti: “Aturan emas dalam negosiasi
Pada tanggal 21 kemarin, Donald Trump memposting di media sosial:
“THE GOLDEN RULE OF NEGOTIATING AND SUCCESS: HE WHO HAS THE GOLD MAKES THE RULES. THANK YOU!”
Yang berarti: “Aturan emas dalam negosiasi dan kesuksesan adalah: siapa yang punya emas, dia yang buat aturan. Terima kasih.”
Ucapan ini bersifat ambigu—baik secara harfiah maupun simbolis. Ini adalah sindiran terhadap prinsip “Golden Rule” yang umum di dunia Barat. Intinya: siapa yang menguasai sumber daya dan kekayaan, dialah yang berkuasa. Ini mencerminkan gaya khas Trump yang menggabungkan realisme, politik kekuasaan, dan sudut pandang bisnis.
Namun, di tengah kondisi pasar yang semakin irasional, sentimen sekecil apapun bisa menjadi katalis besar. Harga emas pun kembali melonjak hari ini, menembus level USD 3450 per ons. Jika kita menilik sejarah, pola seperti ini sering kali mengarah pada gelembung aset.
Apa itu Gelembung Aset? Kasus Tulip Mania Jadi Pelajaran!
Salah satu contoh paling klasik adalah Tulip Mania di Belanda abad ke-17. Saat itu, bunga tulip menjadi simbol status sosial dan dijual dengan harga fantastis—bahkan setara dengan rumah mewah di Amsterdam. Masyarakat dari berbagai kalangan ikut berspekulasi, bahkan memperdagangkan umbi yang belum mekar secara ‘futures’.
Namun, di awal 1637, sebuah lelang gagal total karena tidak ada pembeli. Pasar langsung panik, dan harga tulip anjlok lebih dari 90% dalam waktu singkat. Banyak investor kehilangan segalanya. Meskipun ekonomi Belanda tak runtuh, ini menjadi pelajaran penting tentang bahaya pasar yang digerakkan oleh emosi semata.
Apakah Emas Juga Sedang Dalam Gelembung?
Kemarin, penulis mengunjungi toko emas dan mendengar cerita menarik:
Seorang pelanggan mengalami kerugian besar di pasar saham. Istrinya bilang, “Saham bisa bikin rugi, tapi emas tidak.”
Sentimen semacam ini semakin memperkuat hiruk-pikuk investasi emas. Bahkan institusi keuangan besar kini berlomba-lomba membeli emas, menjadikannya salah satu aset paling padat transaksi di pasar.
(Sumber grafik: BofA - survei manajer investasi global FMS)Analisis Teknikal Emas
Harga emas terus mencetak rekor. Dalam kondisi seperti ini, yang perlu diperhatikan adalah support, bukan resistance.
Jika emas turun di bawah USD 3343, tren jangka pendek mulai melemah.
Jika menembus USD 3411 ke bawah, struktur teknikal jangka pendek juga rusak.
Rekomendasi: Hindari aksi beli saat harga terlalu tinggi atau mencoba “tebak puncak” untuk menjual. Dalam kondisi ini, lebih baik menunggu dan melihat.
Support: 3343 / 3411
Resistance: Tidak ada level resistance yang jelas
Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan sebagai komentar pasar umum dan bukan merupakan nasihat investasi. Segala keputusan dan risiko ditanggung masing-masing pembaca. Harap selalu berhati-hati dalam mengambil tindakan di pasar keuangan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.