Singapura - Indonesia Setuju Membuka Jalur Hijau Khusus Bisnis dan Dinas

Singapura dan Indonesia telah sepakat untuk membangun jalur hijau timbal balik, yang akan memungkinkan perjalanan lintas batas untuk keperluan bisnis dan resmi yang penting dapat dilanjutkan antara kedua negara.

Aplikasi untuk jalur hijau timbal balik akan dibuka pada 26 Oktober dan perjalanan akan dimulai segera setelah itu, kata kementerian luar negeri kedua negara dalam pernyataan bersama pada Senin (12 Oktober).

Dalam percakapan telepon, Dr Vivian Balakrishnan, Menteri Luar Negeri Singapura, dan mitranya dari Indonesia Retno Marsudir menyebut diskusi mereka pada bulan Agustus tentang “pentingnya memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan dalam mengatasi tantangan bersama yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, termasuk dimulainya kembali perjalanan penting sambil menjaga kesehatan dan keselamatan publik di kedua negara, ”kata pernyataan itu.

Pelamar yang memenuhi syarat untuk jalur hijau, juga disebut oleh Indonesia sebagai Travel Corridor Arrangement, adalah warga negara dan penduduk Singapura serta warga negara Indonesia.

Para pelancong ini harus mematuhi tindakan pencegahan Covid-19 dan kesehatan masyarakat yang disepakati bersama oleh kedua negara, termasuk tes usap reaksi berantai polimerase Covid-19 sebelum dan setelah kedatangan dari institusi kesehatan yang diakui bersama.

Rincian operasional jalur hijau, termasuk persyaratan prosedural, protokol kesehatan dan proses aplikasi akan diumumkan kemudian, pernyataan itu menambahkan.

Singapura juga telah membuat pengaturan perjalanan serupa dengan negara-negara seperti Brunei, Cina, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.